BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Saturday, June 1, 2013

Diam

Tatapan matanya penuh dengan binar cinta,
namun sebenarnya menyelimuti rasa resah dan sedihnya.
Begitu tajam menusuk memandang dengan kesenduannya.
"Mengapa kau terdiam?" tanya sang hati dengan penuh keheranan.
"Jangan, janganlah........" tiba-tiba terhenti, namun sang hati sudah tau apa yang akan diucapnya.

Pulang. Ketika kau pulang.
Bermain-main sehingga ia luka, lagi, meski diam-diam ia tetap mengerti.
Diam-diam ia sungguh mengerti, akan selalu mengerti.
Tak mau. Ia tak mau lagi.
Ia diam, diam dalam rasa duka, meski ia tertawa.

Tertahan, semua hanya tertahan dan ingin ditahan karena sudah cukup lelah untuk bercerita.
Diam. Ia hanya diam membisu.
Sesekali wajah manisnya melontarkan senyum menawan bak mawar yang merekah.
Menghibur diri, hanya untuk menenangkan dirinya.

Maafkan ia sayangku, bukan bermaksud tuk tak berbagi.
Maafkan ia yang sekarang hanya akan diam dan berkata dengan senyumnya.

Ya, ia begitu menyayangi dan mencintaimu, dengan lebih.
Selalu, meski ia diam.

0 comments: