Pagi indah melambai lembayung merdu.
Langkahku pagi itu diiringi suara burung gereja yang berkicau.
Ternyata ia yang disana, kekasih, telah terjaga dan disambut hangat oleh bisikkan ilalang yang mendayu.
Dalam mereka ia menyimpan dan menyampaikan rindu.
Dalam angin ilalang meneruskan pesan indah rindu.
Disini aku tersenyum dan mencumbu pesan rindu.
Meski terkadang ia menggoda sehingga ku cemburu, tak mengapa, ku tak meragu.
Nyanyian malam yang selalu kusenandungkan merayu
Mengucapkan kataku yang membisu kepadamu.
Kasih dan setia yang membeku padamu, Sayangku.
Dalam lagu, kusenandungkan dengan kemayu.
Sunday, August 4, 2013
Sayangku: Lagu Kemayuku
Thursday, July 18, 2013
Hypnotize
That face draw of child suavity,
That face full of joy and beauty,
That face with white innocent and purity,
That face titivate sweetest smiles which right now in a thousand-hundred-mile away from this mighty city.
Miss it so,
kiss the chubby cheeks and smoothy lip of the sun, so passionately,
touch it gently
see it deeply.
feel it warmly.
Tonight,
I lay in my bed,
stare the midnight noir sky,
whisper the secret message to the stars,
deliver to the sun with the windy wind singing,
that magic spell which hypnotize us.
Saturday, June 1, 2013
Diam
Tatapan matanya penuh dengan binar cinta,
namun sebenarnya menyelimuti rasa resah dan sedihnya.
Begitu tajam menusuk memandang dengan kesenduannya.
"Mengapa kau terdiam?" tanya sang hati dengan penuh keheranan.
"Jangan, janganlah........" tiba-tiba terhenti, namun sang hati sudah tau apa yang akan diucapnya.
Pulang. Ketika kau pulang.
Bermain-main sehingga ia luka, lagi, meski diam-diam ia tetap mengerti.
Diam-diam ia sungguh mengerti, akan selalu mengerti.
Tak mau. Ia tak mau lagi.
Ia diam, diam dalam rasa duka, meski ia tertawa.
Tertahan, semua hanya tertahan dan ingin ditahan karena sudah cukup lelah untuk bercerita.
Diam. Ia hanya diam membisu.
Sesekali wajah manisnya melontarkan senyum menawan bak mawar yang merekah.
Menghibur diri, hanya untuk menenangkan dirinya.
Maafkan ia sayangku, bukan bermaksud tuk tak berbagi.
Maafkan ia yang sekarang hanya akan diam dan berkata dengan senyumnya.
Ya, ia begitu menyayangi dan mencintaimu, dengan lebih.
Selalu, meski ia diam.
Posted by Little Purple Monster at 12:09 AM 0 comments
Thursday, April 4, 2013
Tidak, Matahariku.
Matahariku..
Tidak, aku tidak marah kepadamu.
Justru aku begitu sayang padamu.
Tidak, aku tidak marah kepadamu.
Justru aku begitu rindu padamu.
Tidak, aku tidak marah kepadamu.
Justru aku begitu suka padamu.
Tidak, aku tidak marah kepadamu.
Justru aku begitu cinta padamu.
Matahariku..
Ya, aku tidak marah padamu.
Mungkin aku hanya kesal
Aku begitu sayang.
Aku begitu rindu.
Aku begitu cinta.
Padamu.
Ya, aku tidak marah padamu.
Aku hanya kesal.
Kau begitu jauh adanya, dengan ia, awan-awan.
Aku kesal, ku ingin selalu mendekapmu, saat ini dan selanjutnya,
namun aku hanya dapat menatapmu dari ruang jarak.
Aku tak dapat menyentuhmu.
Aku begitu rindu dan khawatir akan engkau,
namun aku hanya dapat menyaksikannya dan tenggelam sakit dalam tiap tetes rinduku.
Aku hanya kesal dengan kenyataan firasatku tentangmu dan ia, bunga chrysant, pada masa lalu,
karena hati ini dan perasaan ini selalu benar adanya.
Aku tak dapat berkata dan bertindak,
bagai mawar yang hanya dapat melihat tuannya
dan berkata dengan isyarat dari warna mahkotanya.
Posted by Little Purple Monster at 11:17 PM 0 comments
Tuesday, March 26, 2013
The Lullaby and Sunshine
It's late night,
the moon shining beautifully.
It's late night,
the moon singing a lullaby.
It's late night,
the moon accompanying her so patiently.
Tired soul,
but don't want to rest.
Drowsy eyes,
but refuse to close.
Sweet smile,
but hide a fake.
She only lies in her roses garden,
by herself.
She only give all to her man,
heart and believe.
Listening a beautiful lullaby.
She afraid to fall asleep, afraid can't meet her sunshine again.
She afraid to fall asleep, afraid of a dreams that won't last and nightmare.
She will just let her soul fly away and never back again, no one can, except her sunshine.
Posted by Little Purple Monster at 10:48 PM 0 comments
Saturday, March 16, 2013
Tertidur
Sang putri yang terbius tertidur,
Sang putri tidur yang tak akan pernah lagi terbangun untuk menyambut sang mentari dan hanya akan menjadi sebuah dongeng kenangan ucapan perpisahannya.
Selamanya sang putri akan tidur, sendiri, sukmanya tak kembali, meski berjuta orang berdoa.
Selamanya sang putri akan tertidur di taman bunganya yang ikut mati.
Posted by Little Purple Monster at 4:28 PM 0 comments
Malam Puncak
Malam ini adalah puncaknya.
Aku kembali terduduk manis di kursi belakang.
Mengelilingi kota Jogja yang indahnya tak terkikis waktu,
dan rindu mulai menghampiri menanti bunyi panggilan.
Malam ini adalah puncaknya.
Aku tertawa namun termenung.
Berbicara namun membisu.
Malam ini adalah puncaknya.
Bahagia bercampur duka.
Nikmat bercampur derita.
Semua terasa melebur menjadi satu dalam jiwa.
Malam ini adalah puncaknya.
Aku terdiam membeku dalam pelukan sahabatku,
dan membuatku menangis sejadi-jadinya.
Malam ini adalah puncaknya.
Aku berjalan tanpa arah, penuh dengan kebingungan.
Aku berlari tanpa kepastian menuju harapan.
Malam ini adalah puncaknya.
Aku mulai terbujur kaku tak tau harus bagaimana.
Jantung lelah berdetak.
Aku mulai mati dan membusuk. Dan malam ini adalah puncaknya.
Wednesday, March 13, 2013
Dalam Dekap
Kala senja..
Melihat wajahmu, terbawa bayangmu.
Membicarakan dirimu, terbawa cerita rindu.
Mencium dirimu, terbawa kasih syahdu.
namun,
Menggenggam tanganmu, terbawa takutku.