BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, March 31, 2013

Torn

A words of love, beautifully hiding the another i love you for someone.
A sweet missing, beautifully hiding the another miss for someone.
A warm kiss, beautifully hiding the another kisses for someone.

And it makes torn on the Angel.
A deep torn.

Saturday, March 30, 2013

Terbangun

Ia terbangun.
Terbangun dalam gelap malam.
Terbangun dalam hujan.
Terbangun dari tidurnya yang lelah.

Ia terbangun,
namun dalam raut wajah dan matanya masih terlihat jelas sisa lelahnya.
Raut kelabu, mata sendu, pipi dingin terbasahi.

Ia terbangun dan tersadar ia sendiri.
Hanya gelap malam, angin, dan rembulan yang terlihat.
Ia terbangun dan duduk di balkon.
Menyandarkan dirinya yang lelah di tembok dan meringkuk.

Ia menatap sang rembulan dan mulai bercerita.
Dan seperti biasa ia akan selalu bertanya,
akankah esok ketika ia membuka mata dapat melihat lagi sambutan hangat dari sang mentarinya, lalu menyinarinya dengan senyum, cium, dan memanjanya begitu mesra?
Akankah?
Atau mungkin hanya akan selalu menjadi sebuah mimpi yang hilang ketika ia terbangun.

Friday, March 29, 2013

Merindu dan Dirindu

Merindu dan dirindu.
Dua hal yang sangat indah dan memiliki makna indah bukan?

Aku bertanya padamu hai jiwa yang merindu, begitu menantang dan merasakan getaran yang tak wajar bukan?
Aku bertanya padamu hai jiwa yang dirindu, begitu menyenangkan dan merasa begitu spesial bukan?

Ya, itu sangat indah.
Sayangnya bagaimana jika rindu itu tak tersampaikan karena takut ataupun berbagai hal wahai jiwa yang merindu?
Bagaimana jika rindu itu ternyata bukan untukmu namun untuk yang lain atau mungkin terbagi wahai jiwa yang dirindu?

Bahagia.
Sedih.
Dicintai.
Tersakiti.
Berucap.
Bersembunyi.
Itulah hal yang dapat dibuat oleh mereka, sang merindu dan dirindu.
Saksi dari jiwa yang telah merasakan keduanya.
Saksi dari jiwa yang merindu, namun melihat yang dirindu merindu kepada rindu yang lain.

Tosca

Pagi dengan mentari hangatnya menyapa dengan ramah.
Angin dan kicau burung membelai diri begitu lembut.

Ku duduk tepat di bagian tengah, baris ketiga dari depan dari batas pembagian bangku.
Ku lihat ke sekeliling, cantik, rupawan.
Ku tersenyum sendiri.

Ku hadir berbalut dress berwarna hijau salem atau tosca kesukaanku, hadiah hari jadiku yang ke 20 darinya.
Cantik.
Ku hadir membawa doa dan syukur.
Doa untukku dan dirinya.
Syukur kepada-Nya yang maha pengasih.

Ya, entah kenapa aku merasa begitu cantik di hadapan-Nya.
Sangat bersyukur.
Ya, dan ketika aku berdoa tentang mimpiku tak terasa pipi terbasahi oleh tetes penuh harapan.

Ya, aku akan selalu berdoa dan tak pernah berhenti.
Untuknya yang kupuja.

Jawab Sang Malaikat

Jika kau bertanya padaku apa yang akan kulakukan jika kau adalah dewa kematianku,
aku akan tetap berdoa untuk jiwamu.
Jika kau bertanya padaku kalimat, kata, dan huruf apa yang akan keluar dari mulut manisku,
aku takkan berucap.
Tidak, aku hanya akan tersenyum dan menciummu dengan mesra sampai untuk terakhir kalinya.
Bersyukur kaulah yang akan membawa jiwaku pergi.

Datanglah, bawa saja jiwaku pergi.
Datanglah, bawa juga mimpi-mimpiku bersamamu.
Satukan dengan mimpimu.

Aku akan tetap memuja, selalu memuja, tak akan aku pungkiri meski aku akan terlihat bodoh dan kau adalah malaikat pencabut nyawaku.
Aku tak takut sayangku, aku hanya takut kau menghilang namun jiwa ini tak terbawa olehmu.
Hidupku berubah ketika ku mengenal dirimu, menjadi lebih mengerti tentang hidup dan kebahagiaan.

Ya, aku tahu sejak awal.
Kau adalah cinta terakhir yang akan selalu kupuja sampai jiwaku benar-benar menghilang tertelan usia,
tak dapat lagi terbangun karena tuntutan kematian.

Tuesday, March 26, 2013

The Lullaby and Sunshine

It's late night,
the moon shining beautifully.
It's late night,
the moon singing a lullaby.
It's late night,
the moon accompanying her so patiently.

Tired soul,
but don't want to rest.
Drowsy eyes,
but refuse to close.
Sweet smile,
but hide a fake.

She only lies in her roses garden,
by herself.
She only give all to her man,
heart and believe.
Listening a beautiful lullaby.
She afraid to fall asleep, afraid can't meet her sunshine again.
She afraid to fall asleep, afraid of a dreams that won't last and nightmare.

She will just let her soul fly away and never back again, no one can, except her sunshine.

Friday, March 22, 2013

Secangkir Teh, Segelas Susu Cokelat

Tanyakan padaku, apa yang dapat membuatmu tenang jika kau tak dapat tertidur.
Secangkir teh hangat,
asapnya yang mengepul dengan indah dari cangkir kesukaanku.

Tanyakan padaku, apa yang dapat membuatmu tersenyum jika kau tak dapat tertidur.
Segelas susu cokelat,
tetesan air yang mengalir dari dinding gelas bertingkah lucu.

Tiap malam kuhabiskan waktu dengan dua hal sederhana itu.
Menanti kantuk yang entah hadir kapan.
Dua hal sederhana yang kusuka.
Dua hal sederhana yang juga selalu kudapat darinya.

Saturday, March 16, 2013

Tertidur


Sang putri yang terbius tertidur,

tertusuk jarum bukan milik benang pintal namun diri dan seorang.
Sang putri tidur yang jiwanya berkelana, hatinya menyaksikan belati,
pergi mengasingkan diri, pulang membawa cerita bisu.
Sang putri tidur yang terlelap,
namun jiwanya bersenandung pilu berserah pada waktu.

Sang putri tidur yang tak akan pernah lagi terbangun untuk menyambut sang mentari dan hanya akan menjadi sebuah dongeng kenangan ucapan perpisahannya.
Selamanya sang putri akan tidur, sendiri, sukmanya tak kembali, meski berjuta orang berdoa.
Selamanya sang putri akan tertidur di taman bunganya yang ikut mati.

Malam Puncak

Malam ini adalah puncaknya.
Aku kembali terduduk manis di kursi belakang.
Mengelilingi kota Jogja yang indahnya tak terkikis waktu,
dan rindu mulai menghampiri menanti bunyi panggilan.

Malam ini adalah puncaknya.
Aku tertawa namun termenung.
Berbicara namun membisu.

Malam ini adalah puncaknya.
Bahagia bercampur duka.
Nikmat bercampur derita.
Semua terasa melebur menjadi satu dalam jiwa.

Malam ini adalah puncaknya.
Aku terdiam membeku dalam pelukan sahabatku,
dan membuatku menangis sejadi-jadinya.

Malam ini adalah puncaknya.
Aku berjalan tanpa arah, penuh dengan kebingungan.
Aku berlari tanpa kepastian menuju harapan.

Malam ini adalah puncaknya.
Aku mulai terbujur kaku tak tau harus bagaimana.
Jantung lelah berdetak.
Aku mulai mati dan membusuk. Dan malam ini adalah puncaknya.

Wednesday, March 13, 2013

Dalam Dekap

Kala senja..
Melihat wajahmu, terbawa bayangmu.
Membicarakan dirimu, terbawa cerita rindu.
Mencium dirimu, terbawa kasih syahdu.

namun,
Menggenggam tanganmu, terbawa takutku.

Mendengar suaramu, terbawa pikiranku.
Memikirkan ucap katamu, terbawa lemas sukmaku,
mati dalam dekapmu.

Tuesday, March 12, 2013

Sederhana

Gemetar, ya tanganku gemetar sambil saling bergesekan.
Dengan sigap kau meraih tangan kurus ini agar sedikit tenang.
"Dingin ya?" suara lembut menyusul.
"Huum" jawabku.
Dan kau tersenyum.

Sweater hitam bergaris tepi putih dengan lambang anjing kecilnya,
serta kemeja kotak biru pemberian sang kakak membalut tubuhmu.
Itu membuatmu terlihat semakin manis. Aku sangat suka.
Ya aku suka yang sederhana namun justru membuat indah.
Itulah juga yang membuatku jatuh dalam dekapmu.

Aku, jika diminta menceritakan tentangmu takkan habis kata.
Sama halnya dengan rasa sayang dan cinta ini padamu.
Aku, jika ditanya apa yang membuatmu jatuh cinta padanya.
Dan aku akan menjawab, "Kesederhanaannya. Aku mencintainya dengan sederhana sedari dulu."
Seperti tulisan Sapardi Djoko Damono dan telah menjadi lagu yang senang kunyanyikan, berkata, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana"

Sunday, March 3, 2013

Piano Hitam

Dentingan piano itu sudah tak pernah terdengar lagi.
Biasanya tengah malam, suara merdu dari piano hitam itu masih mengiringi sunyinya malam.
Namun sekarang sudah tak pernah lagi terdengar.

Rangkaian nada dari lagu ciptaannya tiba-tiba berhenti.
Sebagian nada hilang dan belum terselesaikan.
Kemana itu semua?
Tak dapat kutemukan lagi nada-nada itu,
nada indah bercerita tentang sang serigala dan bidadari.
Aku tak mengerti...
Sekarang yang terlihat hanya sebuah piano hitam yang berdebu,
di sudut ruang menanti untuk kembali bernyanyi melanjutkan kisah indah itu.

Saturday, March 2, 2013

Tuanku

Akankah tuanku benar pada ucapnya?
Akankah tuanku memenuhi ucapnya?
Akankah tuanku kembali untuk membangunkanku?
Akankah tuanku juga setia pada rasa dan ucapnya sepertiku?
atau mungkin...
Akankah tuanku pergi berburu?
Akankah tuanku pergi menggenggam jiwa lain?

Tak mengerti, semua tergantung tuanku.
Aku hanya bunga yang merekah merona untuk tuanku seorang, sampai kapanpun.
Dan,
Aku hanya bunga yang suatu saat akan layu dan mati karena tuanku sendiri.