BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Tuesday, February 12, 2013

Gadis Manis

8.02.2013
Jumat yang cerah membuat bunga-bunga menjadi merona, semerah pipinya.

Senyuman sang mentari menghangatkan tubuh kecilnya,
angin menari di sela-sela rambutnya yang hitam kelam.

Sambil tersapu malu ia mengucapkan selamat pagi, pada ia, dirinya yang masih terlelap.
Tak banyak yang dilakukan oleh gadis manis itu, sesekali hanya menengok pada detikan jam dan jendela.

Fajar mulai menyapa, apa yang dinanti belum kunjung datang,
sedikit resah, namun tetap sabar menanti.
Tiba-tiba raut wajah gadis manis menjadi lebih manis karena senyuman penantian.
Namun itu tak berlangsung lama.

Pukul empat lebih tiga puluh delapan menit dua puluh tujuh detik mengubah raut wajah manisnya.
Hujan mulai turun membasahi pipinya yang merona,
bukan, bukan sebuah senyuman lagi.

Gadis manis, duduk terdiam, tak mengerti.
Dalam diam ia berpikir dan merasa,
"Apa ini benar?" tanyanya dalam hati.
"Hanya sesuatu yang biasa ataukah mungkin...." seketika ia terhenti.

Tak percaya namun apa daya,
tubuh kecilnya mulai gemetar,
jantungnya berlomba dengan detik waktu.
Kepercayaannya tergores, meski sedikit itu begitu dalam dan menyakitkan.

Gadis manis mulai berpikir kembali,
"Apa yang harus kulakukan? Tetap memuja atau apa?"
"Mana yang harus kupercaya? Masih pantaskah dipercaya"

Gadis manis hanya termenung,
berdiam diri menyeka tetes hujan di pipinya.
"Mungkin hanya akan aku pertanyakan kembali, cukup dengan diriku, menjadi sebuah rahasia ganjalan diri"
Dan gadis manis mulai lemas, tertidur membawa senyum manisnya ke dalam mimpi.

0 comments: