BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sunday, August 18, 2013

Dansa

Ia duduk di bingkai jendela, mencari sejuknya angin.
Sepoi-sepoi bertiup lembut.
Rambut cokelat merahnya dikucir tinggi menampakkan lekukan tengkuknya yang ramping.

Sambil menghela nafas, ia memandang pada telepon genggamnya.
"Hmm.. Belum juga. Tak ada. Sedang apa ya? Sudah makankah ia?" gumamnya.
Ia mengirim pesan singkat, lalu dicobanya menelepon sekitar tiga kali.
"Tak ada jawaban..."
Sekali lagi ia menghela nafas, cukup panjang kali ini.

Ditatapnya telepon genggam putih itu, hingga tanpa disadari temannya telah memanggilnya berulang kali untuk kembali masuk.
"Yaa.." teriaknya setelah tersadar sambil menyeka keringatnya yang berpeluh-peluh di dahi dan pipi.
"Heh! Mukamu merah? Kenapa?" tanya sahabatnya sambil duduk di sampingnya.
"Oh, ga, panas..." elaknya sambil menyeka ulang pipi dan matanya yang semakin memerah.
Namun dalam hatinya ia bercerita.
Seketika ponselnya bergetar dan berdering, foto dan nama yang tak asing lagi yang memanggil.
Ia terpaku sejenak, lalu tersenyum.
Sahabatnya ikut tersenyum sambil menggoda,"Hubby memanggil tuh, diangkat dong, malah diem diliatin aja... hehehe.."
"Ih..." sambil tersipu merah seperti tomat ia mengangkatnya dengan lembut.
"Halo..." ucapnya dengan manis, terdengar dari seberang suara hangat menenangkannya.



"Tak mengapa.
Aku rindu berdansa denganmu, sayangku.
Ku terus ingin berdansa dan hanya kaulah pasanganku.
Kelak jika sudah sedikit lelah, kita beristirahat di tempat kesukaan kita, kau membaca aku bersandar dibawah rindang pohon bersama tangan-tangan kecil penerus, dalam harmoni kesederhanaan memaknai cinta. Menjaga ritme hingga kelak kita menua bersama.
Aku mencintaimu dengan sederhana."

0 comments: